Taman Nasional Komodo

Tidak dapat disangkal, biawak raksasa komodo yang menghuni kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) di Manggarai Barat, ujung barat Pulau Flores, adalah kekhasan Indonesia. Biawak dari zaman prasejarah ini masih hidup hingga di zaman modern seperti sekarang ini, dan menjadi daya tarik satu-satunya yang dimiliki dunia saat ini. TNK terkenal hingga pelosok dunia karena menyimpan dua objek wisata berdaya tarik tinggi. Selain kadal raksasa komodo tadi, juga bentangan kawasan perairannya yang kaya berbagai jenis biota lautnya. Biawak komodo (Varanus komodoensis)—reptil darat terbesar di dunia—di TNK hidup menyebar di Pulau Komodo, Rinca, dan Gilimotang. Sekitar 2.000-an ekor reptil ini disebut ora oleh masyarakat setempat dan termasuk binatang pemakan bangkai dan terkadang kanibal. Mangsa yang sekaligus menjadi makanannya adalah rusa, babi hutan, kerbau dan kuda liar. Taman Nasional Komodo terdiri dari tiga buah pulau besar yaitu pulau Komodo, pulau Rinca dan pulau Padar serta 26 buah pulau besar/kecil lainnya. Sebanyak 11 buah gunung/bukit yang ada di Taman Nasional Komodo dengan puncak tertinggi yaitu Gunung Satalibo (± 735 meter dpl). Keadaan alam yang kering dan gersang menjadikan suatu keunikan tersendiri. Adanya padang savana yang luas, sumber air yang terbatas dan suhu yang cukup panas; ternyata merupakan habitat yang disenangi oleh sejenis binatang purba Komodo (Varanus komodoensis). Sebagian besar taman nasional ini merupakan savana dengan pohon lontar (Borassus flabellifer) yang paling dominan dan khas. Beberapa tumbuhan yang ada di Taman Nasional Komodo antara lain rotan (Calamus sp.), bambu (Bambusa sp.), asam (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), bidara (Ziziphus jujuba), dan bakau (Rhizophora sp.) Selain satwa khas Komodo, terdapat rusa (Cervus timorensis floresiensis), babi hutan (Sus scrofa), ajag (Cuon alpinus javanicus), kuda liar (Equus qaballus), kerbau liar (Bubalus bubalis); 2 jenis penyu, 10 jenis lumba-lumba, 6 jenis paus dan duyung yang sering terlihat di perairan laut Taman Nasional Komodo. Potensi kehidupan laut di taman nasional ini tercatat sebanyak 259 jenis karang dan 1.000 jenis ikan seperti barakuda, marlin, ekor kuning, kakap merah, baronang, dan lain-lain. Taman Nasional Komodo merupakan asset nasional yang mendapat dukungan bantuan teknis untuk pengelolaannya secara internasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia dan Cagar Biosfir oleh UNESCO. Padang Savana Habitat Komodo Wisatawan paling banyak mengunjungi Taman Nasional Komodo adalah wisatawan mancanegara, dimana mereka menyebut taman nasional ini dengan julukan “dunia tersendiri”. Sejauh mata memandang terlihat lapangan terbuka dengan beberapa pohon lontar yang tegak menjulang ke langit dilatarbelakangi rangkaian pegunungan, kesan gersang dan tandus pada padang savana tetapi riuh oleh beberapa suara burung dan kuda liar, reptil raksasa. Berenang dan mandi di bawah teriknya matahari dan birunya air laut Flores; merupakan dunia tersendiri dan pengalaman yang tidak terlupakan oleh para wisatawan. Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi: Loh Liang. Pintu masuk utama untuk kegiatan pengamatan satwa liar pada hutan musim yang dibatasi oleh pantai pasir putih dan wisata budaya. Pulau Lasa, Pantai Merah, Loh Bo dan Sebita. Menyelam dan snorkeling dengan fasilitas dive shop dan glass bottom boat. Banu Nggulung. Pengamatan satwa. Musim kunjungan terbaik: bulan Maret s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya. Cara pencapaian lokasi:Denpasar-Mataram-Bima-Sape (perjalanan darat dan fery) selama dua hari. Dari Sape menuju lokasi taman nasional menggunakan fery. Denpasar-Labuan Bajo dengan pesawat seminggu dua kali, dan menggunakan fery atau speedboat dari Labuan Bajo ke lokasi taman nasional.


Komodo (Varanus komodoensis)
Kantor : Jl. Kasimo, Labuan Bajo
Flores Barat 86554,
Nusa Tenggara Timur

Telp. (0385) 41004, 41005

Fax. (0385) 41006

E-mail: tnkomodo@indosat.net.id

Dinyatakan : Menteri Kehutanan, tahun 1990

Ditunjuk : Menteri Kehutanan, SK No. 306/Kpts-II/95

Luas : 173.300 hektar Ditetapkan ---
Letak : Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Temperatur udara 17° - 43° C
Curah hujan : 800 – 1.000 mm/tahun
Ketinggian tempat : 0 – 735 meter dpl

Letak geografis : 8°23’ - 8°50’ LS, 119°22’ - 119°49’ BT

Kampoeng Kopi Banaran


Bagi pecinta kopi sejati, cita rasa dan aroma merupakan factor yang sangat penting dalam menikamtinya. Mungkin bagi yang tidak suka itu semua tidak ada bedanya. Nah sekarang saya mau memberikan info bagi Anda yang menjadi pecinta kopi sejati. Untuk menikmati kopi yang nikmat dating saja ke Kampoeng Kopi Banaran ( Kakoba ) yang terletak di jln Raya Semarang Solo Km.35, Jawa TEngah. Kampoeng Kopi Banaran itu terletak sekitar 1 km dari terminal Bawen.

Kampoeng Kopi Banaran yang diresmikan pada tanggal 28 Agustus 2005 sebagai lokasi agrowisata perkebunan kopi yang di kelola PT Perkebunan Nusantara IX yang juga mengelola 15 perkebunan aneka tanaman tahunan dan 8 pabrik gula.


Kampoeng Kopi Banaran berada pada ketinggian 480-600 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara yang cukup sejuk, yakni 23-27 0C. Di sini tersedia tempat yang nyaman untuk menikmati sedapnya kopi racikan Kakoba. Selain itu, terdapat juga arena anak-anak, lapangan tennis, coffee walk, out bound games, taman buah dengan 72 jenis buah dan tanaman holtikultura, gazebo, jelajah kebun, flying fox, hingga fasilitas berupa motor ATV. Diantara fasilitas itu, coffee walk adalah yang paling menarik.


Disini juga tersedia Banaran Café, tentu yang menjadi menu andalannya adalah kopi. Tersedia pula berbagai macam makanan berupa cemilan seperti tahu bandungan, juga menu-menu utama lainnya yang terkenal enak. Di Banaran Café Anda akan disuguhi berbagai macam racikan kopi yang disajikan dari panas hingga dingin. Racikan kopi seperti cappuccino, espresso, robusta, hingga racikan kopi yang disebut dengan banana coffee. Sambil menikmati sungguhan hidangan lezat, Anda akan ditemani lembutnya alunan irama musik keroncong dan campur sari yang dimainkan pemusik.


Disini Anda bisa berjalan sehat sambil menikmati perkebunan kopi dengan pemandangan alamyang indah. Dalam perjalanan Anda bisa menikmati pemandangan Rawa Pening, Gunung Telomoyo, dan gunung Merbabu. Kakoba saat ini menjadi tujuan agrowisata favorit. Disini terhampar perkebunan kopi robusta dengan luas 401 hektare. Banaran merupakan perkebunan kopi yang paling produktif di Indonesia.


Begitu masuk ke Kakoba, terhampar luas perkebunan kopi sepanjang jalan. Tak hanya itu, aroma bunga kopi yang tertiup angina begitu terasa harumnya. Efek menenangkan dari aroma kopi tak jarang dijadikan terapi tersendiri oleh pengunjung. Jika sudah lelah menelusuri kebun kopi, Anda bisa memanfaatkan fasilitas kereta yang akan mengantar pengunjung untuk berkeliling di area kebun kopi yang sangat luas dari satu lokasi ke lokasi yang lain.

Pesona Bukit Malimbu, Lombok Barat

Pulau lombok terkenal dangan keindahan alamnya. Salah satunya adalah Bukit Malimbu. Bukit Malimbu merupakan daratan tinggi terusan area Pantai Senggigi, terletak di kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di sini Anda bisa menikmati hamparan pasir putih yang terbentang di hadapan bukit. Dari atas bukit, Anda akan disegarkan oleh pemandangan alam terbuka yang sangat mempesona. Indahnya matahari terbenam akan menjadi pemandangan yang tak terlupakan. Selain itu, Anda bisa menikmati pemandangan gunung Agung di Bali dan deretan gili-gili (pulau) di bagian utara pulau Lombok.


Jika Anda menyukai fotografi, Bukit Malimbu merupakan tempat yang ideal untuk mengasah kemampuan. Anda bisa mengabadikan keindahan bukit yang masih asli alami. Selain itu, bukit Malimbu juga menawarkan panorama yang beragam, dari pantai biru, deburan ombak, suasana sunset, gunung hijau, hingga deretan pulau-pulau kecil. Disini juga banyak terdapat banyak kera/monyet yang berkeliaran diantara pohon-pohon besar yang masih terjaga.



Objek wisata itu dari kota Mataram membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Untuk mencapai lokasi , Anda harus membawa kendaraan sendiri atau menyewa, karena tidak ada kendaraan umum yang langsung menuju ke lokasi. Anda sebaiknya membawa bekal makanan karena belum terdapat penginapan ataupun restoran yang bisa melayani kebutuhan Anda. Bagi Anda yang ingin bermalam, di sini tersedia gubuk-gubuk yang bisa di sewa untuk beristirahat, menyantap bekal sekaligus menikmati keindahan pantai

Candi Gedong Songo


Ambarawa, sebuah nama kota kecil di JAwa Tengah.Letaknya beradadi jalus lintasan dua kota kecil lainnya, Bawen dan Muntilan. Kota-kota kecil itu, memang tak terlalu akrab bagi masyarakat yang tinggal di luar kota Semarang dan Yokyakarta.
Kendati demikian, ada sebuah cerita tentang kota berhawa sejuk ini. Ada legenda cukup terkenal, yakni legenda Rawapening. Rawa ini memang terbentang amat luas. Rawa ini juga menjadi asal muasal kota Ambarawa, yang artinya rwa yang amat luas.

Ketika berkunjung ke Ambarawa, akan ditemukan berbagai objek wisata menarik. Antara lain, Museum Kereta Api dengan sejumlah kereta tuanya. Kemudian, jika bergeser ke daerah wisata Bandungan, yang terletak sekitar 20 kilometer dari Ambarawa, terdapat lokawisata sejarah Cndi Gedong Songo.


Untuk mencapai obyek wisata Candi Gedong Songo ini tidak terlalu sulit. Bila berangkat dari kota Semarang, Anda dapat menggunakan bus jurusan Yogyakarta. Begitupun sebaliknya, bila dari Yogyakarta, dapat menggunakan bus kearah Semarang. Kemudian turun di kota Ambarawa.

Sesampainya di ambarawa, bias langsung menuju Bandungan. Untuk berkendaraan umum tak perlu khawatir, banyak angkutan pedesaan yang siap mengantar pelancong kelokawisata tersebut. Anda dapat meminta turun di pertigaan Poli ( took Pauline ). Di sini, akan terlihat jejeran akutan pedesaan yang siap mengantar Anda.

Selanjutnya, ketika Anda menjejakkan kaki di pelataran candi, angan-angan melayang ke sebuah negeri khayalan bias terasakan. Pasalnya, kabut putih di kaki candi serta udara dingin, siap merengut hati Anda. Maka tak jarang, Banyak pengunjung menikmati suasana yang sulit di temukan di kota-kota besar.


Jika melihat strukturnya, candi ini memang dibangun berpencar dan tersusun di atas bukit. Bangunan candi pertama berdiri di atas lahan seluas 150 x 30 meter persegi. Candi pertama itu menempati lokasi paling bawah, kemudian berurutan naik dengan jarak yang bervariasi antara candi pertama, kedua dan seterusnya.

Semakin tinggi Anda mendaki, matapun takkan lelah memandang. Pasalnya, di sebelah kanan dan kiri jalan setapak, terlihat pemandangan alam yang indah. Inipun tidak begitu sulit bagi Anda, karena jalan setapak itu berupa paving block yang sudah dilalui pengunjung. Mengenai candi bercirikan bangunan kerajaan hindu Nusantara ini, sehingga dinamakanGedong Songobukan tanpa alasan. Alasannya Candi ini terdiri dari sembilan bangunan candi. Istilah dalam bahasa jawa, Gedong berarti bangunan dan Songo artinya sembilan. Konon bangunan candi yang kesembilan melambangkan akhir perjalanan manusia dalam mencapai kesempurnaannya.


Dari sisi keberadaannya pun, lokawisata Candi Gedong Songo sudah tidak asing lagi bagi para pelancong. Saat musim liburan, lokawisata ini ramai di kunjungi. Pelancong tak hanya dating dari kota-kota sekitarnya, namun juga dari kota lainseperti Semarang, Solo, Yogyakarta dan Jakarta.

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes